09 Desember 2008

Jangan Pilih Caleg Korup.. !

Catatan Atas Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia

Mungkin tidak banyak yang mengetahui bahwa hari ini (9 Desember 2008) diperingati sebagai Hari Anti Korupsi Sedunia. Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia kali ini sangat penting karena tidak lama lagi kita akan melaksanakan Pileg (pemilu Legislatif) yang mana DPR/DPRD baik ditingkat pusat maupun di daerah merupakan salah satu lembaga yang turut andil dalam peningkatan Korupsi di Indonesia.

Dalam catatan Indonesia Corruption Watch, sedikitnya ada 10 legislator di Senayan yang sedang tersandung kasus korupsi. Sedangkan dalam catatan Badan Kehormatan (BK) DPR, sejak Desember 2005-Juni 2007 terdapat 70 anggota DPR yang diadukan masyarakat karena terlibat sejumlah kasus atau pelanggaran hukum.
Jumlah ini masih sedikit dibandingkan dengan legislator di tingkat lokal atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

Selama empat tahun terakhir, tidak kurang 1.437 orang anggota DPRD di seluruh Indonesia telah diproses secara hukum dalam kasus korupsi, baik dalam tahap penyelidikan, penyidikan, hingga yang telah diputus oleh pengadilan. Jumlah tersebut hanya yang ketahuan saja.. belum lagi korupsi dan kong kalikong anggaran yang mereka lakukan..

Sayangnya langkah KPK untuk membersihkan praktik korupsi di lembaga legislatif justru tidak didukung penuh oleh para politisi di Senayan. Dalam kasus terungkapnya dugaan suap yang melibatkan Al Amin misalnya, beberapa anggota Dewan bahkan memberikan pernyataan dan alibi bahwa peristiwa tersebut bukanlah kasus suap. Padahal proses pemeriksaan yang dilakukan oleh KPK juga belum tuntas.

Upaya yang dilakukan oleh KPK tidak dilihat dari sisi positif yaitu mendorong pemulihan citra dan kehormatan DPR, namun justru dipandang secara negatif karena menjadi ancaman bagi sebagian anggota Dewan yang katanya terhormat. Kondisi ini justru jadi ajang untuk membangun solidaritas yang sempit dan keliru di antara anggota Dewan dan parpol. Bahkan muncul wacana yang tidak bertanggung jawab yaitu mengenai pembubaran KPK Kondisi itu akhirnya meninggalkan kesan dan pesan bahwa DPR dan parpol belum sepenuhnya mendukung upaya pemberantasan korupsi di republik ini. Padahal dalam sejarah, seperti terjadi di banyak negara, semisal Inggris dan Cina, keberhasilan pemberantasan korupsi tidak pernah lepas dari peranan parlemen dan parpol.
Pada sisi lain munculnya musibah yang menimpa anggota DPR layak menjadi pelajaran baik untuk DPR, parpol dan masyarakat.

Pertama, institusi DPR perlu memperkuat fungsi dan peran BK DPR dalam melakukan pengawasan dan menjaga kehormatan, membuat etika dan sanksi yang tegas kepada anggotanya yang dinilai justru merusak citra DPR. Selain itu DPR juga tidak perlu malu melibatkan berbagai kalangan seperti KPK, media, maupun masyarakat untuk bersama-sama melakukan kontrol terhadap kinerja dan perilaku para anggota Dewan.

Kedua, parpol di masa datang harus lebih selektif dalam melakukan rekruitmen para kadernya. Uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) secara terbatas menjadi layak dilakukan sebelum menentukan orang-orang untuk mewakili partainya sebagai legislator di DPR atau DPRD. Aspek kualitas dan integritas harus menjadi kiteria utama dalam memilih seseorang sebagai wakil rakyat. Parpol juga harus tegas menindak kadernya yang melanggar aturan internal partai dan terlibat praktik korupsi.

Ketiga, sejumlah peristiwa apa yang ditunjukkan sebaiknya menjadi pembelajaran politik bagi masyarakat untuk lebih cermat dalam memilih politisi yang nantinya akan menjadi wakilnya di DPR. Politisi yang korup dan parpol yang tidak mendukung upaya pemberantasan korupsi sudah selayaknya tidak dipilih kembali pada Pemilihan Umum 2009.

Oleh Karena Itu, pada momentum peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia Kali ini, Mari kita kampanyekan

JANGAN PILIH CALEG KORUP....!

Posted By: Krie

16 komentar:

  1. harus begitu klo kita tidak mau lagi ada yg korupsi

    BalasHapus
  2. wah, Serbuuuuu....eh, setuju...kalo golput gimana ya?

    BalasHapus
  3. Ya pastilah gak milih yang korup..pilih lookj aja nape..

    BalasHapus
  4. trus cara kita mengetahui caleg tersebut akan korupsi atau tdk gmn???

    pasti kebanyakan orang akan gelap mata kalau sudah menduduki kursi caleg

    BalasHapus
  5. uhh gantung pejabat koruppp, jangankan calek korup yang gak di pilih kan, file komputer korrup pun jangan di pilih, palagi windowsnya korrup

    BalasHapus
  6. hmmmmm.....
    korup emang susah di hapus, itu artinya para pejabat yg korup tidak punya kemaluan, tidak malu pada masyarakat, tidak malu pada negara
    dan yang paling penting dia tidak malu pada ALLAH.

    BalasHapus

Terima Kasih atas Kunjungan Anda, jangan lupa isi komentarnya ya...


IKLAN ANDA

Cari